Agama Islam di Inggris telah ada sejak beberapa abad silam. Karenanya, tak heran bila agama yang dibawa Rasulullah SAW mendapat tempat di hati warga Inggris. Sejumlah tempat ibadah pun akhirnya berhasil didirikan.
Namun,
belakangan ini, seiring dengan gencarnya phobia terhadap umat Islam, agama yang
mulia ini kerap dijadikan bahan ledekan oleh mereka yang tak memahami Islam.
Walau begitu, hal tersebut tak menyurutkan niat seseorang yang diberi hidayah
Allah untuk terus menyuarakan Islam.
Pada
pertengahan abad ke-19, seorang tokoh kenamaan Inggris mencoba memahami Islam.
Dan akhirnya, ia pun menemukan kedamaian di dalamnya. Bertempat di sebuah
bangunan yang kini sudah tampak kusam. Bahkan, harian The Independent di Inggris,
pernah memuat tulisan berjudul "Forgotten Champion of Islam: One Man and
His Mosque" yang ada pada edisi 2 Agustus 2007.
Bangunan
yang terletak di kawasan Brougham Terrace No 8, West Derby Street, Liverpool,
Inggris tak ubahnya seperti sebuah rumah hancur. Demikian tulis harian The
Independent.
Bangunan
bercat putih kusam dengan bagian pintu depan yang terlihat reyot dan pintu
belakang yang penuh dengan coretan grafiti serta sarang burung dara yang
menghiasi bagian atap bangunan dan jamur yang melekat di hampir seluruh
permukaan dinding ini menyimpan cerita panjang mengenai Islam di negeri Ratu
Elizabeth II ini.
Bangunan
yang menjadi saksi bisu sejarah perkembangan Islam di Inggris pada abad ke-19
dan 20 Masehi ini adalah milik William Henry Quilliam. Komunitas Muslim di kota
Liverpool sudah sepantasnya berterima kasih kepada William.
Berkat
jasanya, syiar Islam bisa merambah ke kota yang terletak di bagian barat laut
Inggris. Dan, masyarakat Muslim di sana bisa menjalankan ibadah dan berbagai
kegiatan lainnya secara bersama di sebuah bangunan yang memadai.
Pada
awalnya, tepatnya pada 1889, bangunan milik William ini difungsikan sebagai
Islamic center dengan nama Liverpool Muslim Institute. Namun, dalam
perkembangan berikutnya, bangunan Liverpool Muslim Institute ini juga
difungsikan sebagai masjid dan sekolah bagi komunitas Muslim Liverpool. Sejarah
mencatat, ini merupakan bangunan masjid dan Islamic center pertama yang
didirikan di Inggris.
Siapa
sebenarnya sosok William Henry Quilliam ini? Laman Wikipedia menyebutkan bahwa
pria kelahiran Liverpool, 10 April 1856 ini berasal dari keluarga kaya raya.
Ayahnya, Robert Quilliam, adalah seorang pembuat jam. Sejak kecil William sudah
mendapatkan pendidikan yang memadai. Oleh kedua orang tuanya ia disekolahkan di
Liverpool Institute dan King William's College. Di kedua lembaga pendidikan
ini, ia mempelajari bidang hukum. Pada 1878, William memulai kariernya sebagai
seorang pengacara.
William
tumbuh dan dibesarkan sebagai seorang Kristen. Agama Islam baru dikenalnya
ketika ia mengunjungi wilayah Perancis selatan pada 1882. Sejak saat itu, ia
mulai banyak mempelajari mengenai Islam dan ajarannya. Ketertarikannya terhadap
Islam semakin bertambah manakala ia berkunjung ke Aljazair dan Tunisia.
Berdakwah
Pada
1887, sekembalinya dari mengunjungi Maroko, William merealisasikan keinginannya
untuk berpindah keyakinan ke agama Islam. Setelah masuk Islam, ia mengganti
namanya menjadi Abdullah Quilliam. Dengan menyandang nama baru ini, William
gencar mempromosikan ajaran Islam kepada masyarakat Liverpool.
Untuk
mendukung syiar Islam di kota Liverpool, ia berinisiatif untuk mendirikan
sebuah lembaga khusus bagi orang-orang yang ingin mengetahui dan belajar
tentang Islam. Maka, pada 1889, ia pun mendirikan Liverpool Muslim Institute.
Guna menarik minat warga kota Liverpool, lembaga yang didirikannya ini tetap
buka pada saat hari Natal.
Tak
hanya sebatas menjadi pusat informasi Islam. Abdullah kemudian memfungsikan
bangunan Liverpool Muslim Institute menjadi tempat beribadah bagi komunitas
Muslim Liverpool. Bangunan Masjid Liverpool Muslim Institute ini mampu
menampung sekitar seratus orang jamaah.
Pendirian
masjid ini kemudian diikuti oleh berdirinya sebuah perguruan tinggi Islam di
kota Liverpool dan sebuah panti asuhan bernama Madina House. Sebagai pimpinan
perguruan tinggi Islam, Abdullah menunjuk Haschem Wilde dan Nasrullah Warren.
Meski
berstatus sebagai lembaga pendidikan Islam, perguruan tinggi yang didirikan
William ini tidak hanya menerima murid dari kalangan keluarga Muslim saja.
Murid dari keluarga non-Muslim pun diperbolehkan untuk belajar di sana. Guna
menarik minat warga non-Muslim untuk mempelajari Islam, pihak pengelola kerap
menyelenggarakan acara debat mingguan dan komunitas sastra.
William
yang sejak muda dikenal aktif sebagai penulis sastra ini berupaya menarik
simpati masyarakat non-Muslim di Liverpool melalui karya-karya sastranya.
Upaya-upaya yang ditempuhnya untuk menyebarluaskan ajaran Islam melalui karya
sastra dan lembaga-lembaga amal yang didirikannya itu berbuah manis. Dalam
rentang waktu sepuluh tahun berdakwah, ia berhasil mengislamkan lebih dari 150
warga asli Inggris, baik dari kalangan ilmuwan, intelektual, maupun para pemuka
masyarakat.
Bahkan,
ibunya sendiri yang telah menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai seorang
aktivis Kristen tertarik untuk masuk Islam setelah membaca tulisan-tulisannya.
Berbagai
tulisannya mengenai Islam ini ia terbitkan melalui media mingguan The Islamic
Riview dan The Crescent yang terbit dari 1893 hingga 1908. Keduanya beredar
luas secara internasional. Harian The Independent menulis bahwa William
memanfaatkan ruang bawah tanah masjid sebagai tempat untuk mencetak karya-karya
tulisnya.
Disamping
itu, ia juga menerbitkan tiga edisi buku dengan judul The Faith of Islam pada
1899. Bukunya ini sudah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa dunia. Ratu Victoria
dan penguasa Mesir termasuk di antara tokoh dunia yang pernah membaca bukunya
ini.
Berkat
The Faith of Islam, dalam waktu singkat nama Abdullah Quilliam dikenal luas di
seluruh negeri-negeri Muslim. Berkat bukunya ini juga ia kemudian banyak
menjalin hubungan dengan komunitas Muslim di Afrika Barat.
Berkat
karyanya ini pula, ia mampu menerima berbagai penghargaan dari para pemimpin
dunia Islam. Dia mendapatkan gelar Syekh al-Islam dari Sultan Ottoman (Turki
Usmani), Abdul Hamid II pada 1894 dan diangkat sebagai atase khusus negeri
Persia untuk Liverpool.
Ia
juga mendapat sejumlah hadiah berupa uang dari pemimpin Afghanistan. Uang tersebut
ia gunakan untuk mendanai perguruan tinggi Islam miliknya di Liverpool.
Sumber: http://www.fiqhislam.com/index.php/agenda-muslim/islam-dunia/18487-william-abdullah-quilliam-perintis-dan-penyebar-islam-di-liverpool
Tiada ulasan:
Catat Ulasan